Bulir bulir itu mulai berjatuhan dari langit malam
Jatuh berantakan tak karuan di perut bumi
Membasahi seluruh gejolak yang didapatinya
Menusuk kedalam syaraf tanah dan menuai kehidupan
Semua makhluk mulai bersenggama ria dengan tetes hujan
Kemudian ada secerca kalimat yang membantah
Seakan tidak rido dengan kedatangannya malam ini
Bibir dan lidah mulai bersatu untuk menertawakan tetes
itu
Sedang mereka yang penuh harap mulai memuja padanya
Tak ada yang salah pada setiap letupan kalimat basah
Gemercik genteng rumah menjadi riuh gemuruh
Ada notasi lagu yang ingin disampaikan malam ini
Penuh dengan irama klasik pengantar tidur
Tetesan yang indah walau kemudian hilang lenyap
Bersetubuh dengan bumi demi menghidupi makhluk
Jogjakarta,
05 November 2018
Posting Komentar