Sindoro dan Sumbing layaknya pasangan kekasih yang saling beradu pesona sepanjang masa. Gunung Sindoro memang menjadi gunung favorit bagi para pendaki untuk disambangi, tetapi tidak sembarangan untuk didaki.
Dibalik cerita rakyat yang mengatakan tentang hal hal mistis di dunia pendakian, termasuk di gunung Sindoro ini. Ada banyak sekali sesuatu yang perlu diperhatikan dan jauuh lebih penting untuk direnungkan kembali sebelum mendaki gunung Sindoro yang ada di Jawa Tengah tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu kamu pehatikan sebelum mendaki gunung Sindoro, apalagi dimasa pandemi saat ini. Yuk, simak ulasan dibawah ini!
1. Tidak direkomendasikan untuk pendaki pemula
Gunung Sindoro adalah gunung yang memiliki ketinggian 3.136 MDPL dengan jalur yang cukup terjal dan sangat tidak cocok untuk para pendaki pemula yang baru memulai pendakian gunung.
Estimasi perjalanan dari basecamp menuju puncak juga sangatlah memakan waktu dan tenaga, maka jangan sekali kali kamu mendaki gunung ini apabila merasa fisik dan mentalmu2 belum cukup kuat. Terlebih lagi apabila kamu adalah pendaki pemula.
2. Memiliki empat jalur resmi untuk pendakian
Beberapa gunung di pulau jawa memiliki jalur pendakian yang tidak hanya satu, tetapi terbagi ke beberapa jalur lagi. Dan gunung Sindoro ini yang notabenenya berada di beberapa kabuaten di Jawa Tengah, maka jalurnyapun tidak hanya satu.
Jalur pendakian gun Sindoro ini ada mepat jalur resmi yang bisa kamu gunakan untuk mendaki. Jalur tersebut adalah jalur Kledung, jalur Sigedang, jalur alang alang sewu dan jalur Bansari. Tetapi para pendaki lebih banyak memilih jalur Kledung yang lebih mudah dan pemandangan yang bagus dari jalur lainnya.
3. Peraturan yang ketat dan disiplin
Salah satu gunung yang memiliki sistem penjagaan yang cukup ketat dan displin oleh pihak basecamp. Sebelum registrasi kamu akan dicek kelengkapan alat pendakianmu, dimana ketika kelengkapan tersebut kurang. Kamu akan dilarang mendaki dan harus melengkapinya terlebih dulu.
Dan sampah atau logistik yang kamu bawa akan dicek satu persatu dan masuk dalam catatan pihak basecamp. Para pendaki yang memiliki riwayat penyakit seperti asma akan terlebih dulu di cek kesehatannya dan wajib membawa obat obatan kesehatan.
Dan setelah turun pendakian sampah dan logistik yang kamu bawa akan dicek ulang sesuai dengan jumlah yang sudah diperiksa sebelum registrtrasi. Apabila sampah yang kamu bawa tersebut kurang, maka kamu akan disuruh mencari sampah yang kurang tersebut. Kamu mau mendaki lagi setelah turun gunung? Makanya perhatikan betul sampahmu.
4. Dilarang membuat api unggun sepanjang pendakian
Beberapa gunung di Indonesia sudah mulai menerapkan larangan mengenai pembuatan api unggun, sebab bisa meninggalkan jejak api yang bisa menjadi pemicu kebakaran hutan. Dan gunung Sindoro sudah menerapkan hal ini, dimana setiap pendaki akan dilarang membuat api unggun.
Ketika pendaki yang ketahuan membuat api unggun tanpa sebab dan alasan yang pasti, apalagi tanpa seizin pihak basecamp akan dikenakan hukuman oleh pihak basecamp. Dimana hukuman tersebut tergantung pada pihak pengelola gunung Sindoro.
5. Batas summit terakhir sebelum jam 10 pagi
Gunung Sindoro adalah tipe gunung yang masih aktif dengan semburan belerang yang cukup menyengat di kawah gunung ini. Untuk itu tidak disarankan untuk kamu untuk menuju puncak sebelum jam sepeuluh pagi.
Ketika melewati jam tersebut, bau belerang dari kawah gunung ini akan sangat menyengat dan jelas beracun untuk dihirup oleh pendaki. Jangan sekali kali kamu ke puncak gunung Sindoro diatas jam tersebut jika tidak ingin keracunan.
Itu dia beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mendaki gunung Sindoro. Jangan pernah menyepelekan alam atau gunung, sebab kamu adalah orang yang sedang bertamu ke gunung. Maka alangkah baiknya jika menjaga sikap dan tetap mencari informasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dan bawa sampahmu turun!
Posting Komentar