Info Pendakian Gunung Merapi Jalur Selo - Sajak Aksara

Info Pendakian Gunung Merapi Jalur Selo

Info Pendakian Gunung Merapi

Karena udah bingung mau ngisi apaan lagi pada blog ini, saya akhirnya memutuskan untuk menulis kembali kenangan mengenai pendakian ke gunung Merapi jalur Selo di tahun 2018.

Sebenarnya saya sudah pernah menulis beberapa memori tentang pendakian gunung ini di Jurnal Gunung ke3 saya.

Tahun 2018 menjadi momen tak terlupakan bagi saya. Kala itu, bersama lima teman, saya memberanikan diri mendaki Gunung Merapi melalui Jalur Selo. 

Perjalanan panjang dan penuh tantangan mengantarkan kami menuju puncak, di mana panorama alam yang luar biasa menanti.

Basecamp Jalur Selo, Boyolali

Basecamp Jalur Selo, Boyolali, di Gunung Merapi menawarkan suasana yang sejuk, asri, dan menenangkan. Berada di ketinggian 1.500 mdpl, udara di basecamp terasa segar dan jauh dari polusi. D

ikelilingi oleh pepohonan pinus yang rindang, basecamp ini menghadirkan suasana yang alamiah dan damai.

Meskipun tergolong sebagai jalur pendakian yang populer, Basecamp Selo tidak selalu ramai. Biasanya, keramaian hanya terjadi pada musim liburan atau akhir pekan. Di luar itu, basecamp terasa tenang dan sunyi, cocok untuk kamu yang ingin menikmati ketenangan alam.

Meskipun tidak ramai, suasana di basecamp tetap terasa akrab dan hangat. Para pendaki dari berbagai daerah sering kali berkumpul dan bertukar cerita tentang pengalaman mereka di gunung. Tak jarang, terjalin persahabatan baru di antara para pendaki

Dari Basecamp Selo, kamu dapat menikmati pemandangan alam yang memukau. Gunung Merapi yang megah berdiri kokoh di kejauhan, dikelilingi oleh perbukitan hijau dan pepohonan yang rindang. Pemandangan ini sangat indah, terutama saat pagi hari ketika kabut masih menyelimuti gunung.

Baca juga: Pendakian Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik: Estimasi, Rute dan Biaya

Berapa Jam Mendaki Gunung Merapi?

Lama pendakian Gunung Merapi melalui Jalur Selo bervariasi tergantung pada kecepatan pendaki, kondisi cuaca, dan kondisi fisik. Berikut adalah perkiraan lama pendakian dari pos ke pos:

  • Pos 1 (Selo) - Pos 2 (Pasar Bubrah): 2-3 jam
  • Pos 2 (Pasar Bubrah) - Pos 3 (Watu Gubuk): 1-2 jam
  • Pos 3 (Watu Gubuk) - Pos 4 (Plawangan): 1-2 jam
  • Pos 4 (Plawangan) - Puncak: 1-2 jam

Total: 6-9 jam.

Menuju Pos 1: Pemanasan di Tengah Hutan Pinus

Memulai pendakian dari Jalur Selo, udara segar pegunungan langsung menyambut kami. Kicauan burung dan gemerisik daun menemani langkah kaki di tengah rimbunnya hutan pinus. 

Tanjakan yang tidak terlalu curam menjadi pemanasan awal, diselingi dengan beberapa pos peristirahatan untuk mengisi ulang tenaga dan air minum.

Menuju Pos 2: Melewati Vegetasi

Semakin tinggi, vegetasi hutan pinus mulai berganti dengan semak belukar. Jalur pendakian semakin menantang, dengan tanjakan yang lebih curam dan bebatuan yang mulai terlihat. 

Rasa lelah mulai terasa, namun panorama alam yang kian memukau menjadi penyemangat untuk terus melangkah. Pemandangan pegunungan di kejauhan dan hamparan awan putih di bawah kaki seolah menjadi lukisan alam yang tiada duanya.

Baca juga: Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu: Estimasi, Rute dan Biaya

Menuju Pos 3: Menuju Kalimanggis

Di Pos 3 Kalimanggis, kami disuguhkan pemandangan kawah gunung Merapi yang megah. Asap belerang yang mengepul menjadi pertanda aktifnya gunung berapi ini. 

Rasa lelah seketika terlupakan saat melihat panorama Gunung Sumbing yang berdiri kokoh di kejauhan. Di sini, kami juga bisa beristirahat dan mengisi ulang persediaan air.

Menuju Pos 4: Menuju Pasar Bubrah

Perjalanan menuju Pos 4 Pasar Bubrah menjadi pendakian terberat. Tanjakan yang curam dan bebatuan yang licin harus dilalui dengan ekstra hati-hati. 

Di sini, kami harus berpegangan tangan satu sama lain untuk saling membantu dan menghindari terpeleset. Rasa lelah dan lemas mulai mendera, namun tekad untuk mencapai puncak terus membara.

Setibanya di Pasar Bubrah, kami disuguhkan dengan pemandangan kawah Merapi yang lebih dekat dan jelas. Pemandangan kawah yang menggelegak dan asap belerang yang mengepul menjadi pengingat akan kekuatan alam yang luar biasa. 

Di sini, batas pendakian resmi Gunung Merapi, dan pendaki tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke puncak.

Menuju Puncak: Menuju Puncak Merapi

Pendakian ke puncak Merapi dapat dilanjutkan dari Pasar Bubrah. Jalur pendakian menuju puncak semakin terjal dan berbahaya, dengan medan yang didominasi oleh bebatuan dan pasir vulkanik yang licin. Nama puncak Merapi adalah Garuda.

Jalur pendakian Gunung Merapi menawarkan perpaduan antara tantangan dan keindahan alam yang luar biasa. Bagi para pendaki yang ingin merasakan sensasi pendakian yang menantang dan penuh makna, Gunung Merapi Jalur Selo siap menyambutmu. 

Perlu diingat bahwa meskipun cerita di atas menceritakan pengalaman pendakian di tahun 2018, saat ini status Gunung Merapi masih berstatus Aktif. Pendakian ke Gunung Merapi untuk sementara waktu tidak diizinkan demi keselamatan dan keamanan pendaki.

Baca juga: Pendakian Gunung Papandayan: Estimasi, Jalur dan Biaya

Ingin tahu lebih banyak tentang tips dan informasi mendaki gunung? Kunjungi saksara.xyz untuk mendapatkan panduan lengkap, cerita inspiratif, dan pengalaman mendaki yang seru.

Share:

Posting Komentar

Pesona Air Terjun Wonua Momahe, Hidden Gem Konawe

Hai, kamu suka petualangan dan eksplorasi alam? Jika iya, ada tempat yang wajib kamu kunjungi, yaitu Air Terjun Wonua Momahe di Waworaha, Ko...

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes